Tak jelas sebenarnya apa yang ku harapkan. Sekejap senang,
kemudian sekejap berubah menjadi sedih. Begitu banyak harapan. Yang pada
akhirnya tidak semuanya yang bisa terwujud. Tak mau terima keadaan,terkadang
menjadi pilihan. Tidak,mungkin sebagai bentuk ketidakpuasaan atas apa yang ada
dan telah terjadi.
Buku La Tahzan membisikkannya,”janganlah telalu larut dalam
kesedihan dan janganlah tenggelam dalam kesenangan”. Pesan yang ku tangkap
bahwa ingatlah kebahagiaan ketika sedih dan ingatlah sedih ketika bahagia.
Kenyataan yang tidak mungkin semua orang bisa laksanakan.
Salah kalau mungkin mengartikannya lain. Tapi memang
benar,dalam keadaan bimbang dan tak jelas mana langkah yang benar. Canggung
rasanya untuk selalu minta pendapat orang lain atas masalah yang mungkin
dikatakan berulang kali. Meski itu sahabat karib sendiri. Terjebak dalam
lingkaran yang tak berujung,pokok permasalahannya hanya itu-itu saja. Apakah
mungkin diri ini yang belum sampai pada tingkat dewasa? Ataukah pengalamanku
untuk mengatasinya yang bisa dibilang tingkatan rookie?
Pada intinya, ini belumlah cukup!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar